Tafsīr al-Jalālayn Ber-“Jenggot”: Naskah Tulis Pewaris Praktik Lisan Penerjemahan Al-Qur’an ke Bahasa Jawa

Authors

  • Muhammad Dluha Luthfillah The Hebrew University of Jerusalem

DOI:

https://doi.org/10.33656/manuskripta.v14i2.48

Keywords:

Tafsīr al-Jalālayn, Interlinear Translation, Tafsir Tradition, Tradisi Tafsir, Terjemah Antarbaris, Kuningan, Jawa Barat, West Java

Abstract

This article investigates a Tafsīr al-Jalālayn manuscript coded DS 0016 00002 from Kuningan, West Java, dated 1033 AH (1624 CE). If the date is accurate, it would be the oldest known interlinear translated Jalālayn manuscript. The article aims to verify the dating and analyze the nature of the interlinear translation. Given Kuningan's role as a gateway for Islam in West Java, this manuscript offers valuable insights into the region's Islamic intellectual history. Close examination of the manuscript's features, including symbols, marginal notes, word choices, and speech levels, suggests that the interlinear translation likely dates from the late 18th to early 19th century, rather than the 17th century as initially inscribed. The analysis reveals connections with texts from Central Java (Demak and Mataram) in terms of language and style, while the symbols demonstrate strong influence from Indian Islamic literature.

===

Artikel ini menyelidiki sebuah manuskrip Tafsīr al-Jalālayn dengan kode DS 0016 00002 dari Kuningan, Jawa Barat, yang bertanggal 1033 H (1624 M). Jika tanggal tersebut akurat, maka manuskrip ini akan menjadi manuskrip dengan terjemahan antarbaris Jalālayn tertua yang diketahui. Artikel ini bertujuan untuk memverifikasi tanggal tersebut dan menganalisis sifat terjemahan interlinearnya. Mengingat peran Kuningan sebagai pintu gerbang Islam di Jawa Barat, manuskrip ini memberikan wawasan berharga tentang sejarah intelektual Islam di wilayah tersebut. Pemeriksaan mendalam terhadap fitur-fitur manuskrip, termasuk simbol, catatan marginal, pilihan kata, dan tingkat bahasa, menunjukkan bahwa terjemahan interlinear kemungkinan berasal dari akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19, bukan abad ke-17 seperti yang tertera awalnya. Analisis mengungkapkan adanya hubungan dengan teks-teks dari Jawa Tengah (Demak dan Mataram) dalam hal bahasa dan gaya, sementara simbol-simbol tersebut menunjukkan pengaruh kuat dari literatur Islam India.

Downloads

Published

2024-12-31

How to Cite

Luthfillah, M. D. (2024). Tafsīr al-Jalālayn Ber-“Jenggot”: Naskah Tulis Pewaris Praktik Lisan Penerjemahan Al-Qur’an ke Bahasa Jawa. Manuskripta, 14(2), 401–452. https://doi.org/10.33656/manuskripta.v14i2.48