Pangalihan Purnama Tilĕm Eka Sungsang: Literatur Astronomi Siklus Bulan Purnama dan Bulan Baru dalam Tradisi Bali

Authors

  • Muhammad Heno Wijayanto Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33656/manuskripta.v14i2.29

Keywords:

Pangalihan Purnama Tilĕm Eka Sungsang, Astronomy, Balinese Manuscripts, Moon Cycles, Astronomi, Naskah Bali, Siklus Bulan

Abstract

This research delves into two digitized Balinese palm leaf manuscripts, DS 0030 00027 and DS 0030 00049, from the collection of I Made Kajeng Waras Himawan Suweca. Both manuscripts discuss Pangalihan Purnama Tilĕm (PPT), a crucial aspect of the traditional Balinese calendar that determines the new moon and full moon cycles. The study explores the concepts of pancĕr, subang, jĕbĕng, serang, and nampih as used in the calendrical system. Significant differences between the two manuscripts are revealed, particularly regarding the determination of intercalary months and specific terminology. While DS 0030 00027 presents six nĕmu gĕlang with twelve intercalary months, DS 0030 00049 only has four nĕmu gĕlang with four intercalary months. This study underscores the importance of a deep understanding of the Balinese calendrical tradition as an integral part of Balinese culture and society. The findings provide valuable insights into the complexities of a system that has been at the heart of daily life for the Balinese people.

===

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dua naskah dari koleksi I Made Kajeng Waras Himawan Suweca yang telah didigitalisasi oleh Dreamsea. Keduanya membahas Pangalihan Purnama Tilĕm (PPT), sebuah aspek penting dari kalender tradisional Bali yang menentukan periode bulan purnama dan bulan baru. Naskah-naskah DS 0030 00027 dan DS 0030 00049 dijelajahi untuk memahami konsep-konsep seperti pancĕr, subang, jĕbĕng, serang, dan nampih yang digunakan dalam sistem penanggalan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan dalam kedua naskah terkait penentuan bulan yang digandakan dan terminologi khusus yang digunakan. DS 0030 00027 menampilkan enam nĕmu gĕlang dengan dua belas bulan yang digandakan, sementara DS 0030 00049 hanya memiliki empat nĕmu gĕlang dengan empat bulan yang digandakan. Studi ini menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap tradisi penanggalan Bali sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya dan kehidupan masyarakatnya. Pengetahuan ini memberikan wawasan yang berharga tentang kompleksitas sistem penanggalan yang telah menjadi inti dari kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.

Downloads

Published

2024-12-31

How to Cite

Muhammad Heno Wijayanto. (2024). Pangalihan Purnama Tilĕm Eka Sungsang: Literatur Astronomi Siklus Bulan Purnama dan Bulan Baru dalam Tradisi Bali . Manuskripta, 14(2), 165–220. https://doi.org/10.33656/manuskripta.v14i2.29