Dari Makkah ke Bantaeng: Potret Sosial Bantaeng Abad XX Berdasarkan Catatan Harian Haji Abdul Rahman

Authors

  • Rahmatia Ayu Widyaningrum Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33656/manuskripta.v14i2.20

Keywords:

Catatan Harian Haji Abdul Rahman, Bugis, Makassar, Bantaeng, Manuscript, Lontara', Buginese, Dreamsea

Abstract

This article describes and analyzes the Catatan Harian Haji Abdul Rahman (handwritten diary of Haji Abdul Rahman-CHAR), a collection belonging to the people of Bantaeng, South Sulawesi, and digitized by Dreamsea with the code DS 0052 00001. Composed based on the author's personal social experiences, the CHAR reveals a shift in the trend of diary writing in early 20th century South Sulawesi. Traditionally, handwritten diaries often recorded royal activities. However, the CHAR, written by a religious leader, focuses on the author's social interactions with the community. This study aims to unravel the information spread across the years 1912-1968, shedding light on the social conditions, educational advancements, and technological developments in early 20th century Bantaeng society. The CHAR manuscript serves as evidence that diary writing in South Sulawesi was not confined to royal circles but was prevalent among various societal strata.
===

Artikel ini mendeskripsikan dan menguraikan teks naskah Catatan Harian Haji Abdul Rahman (CHAR) koleksi masyarakat Bantaeng, Sulawesi Selatan yang telah didigitalisasi oleh Dreamsea dengan kode DS 0052 00001. Teks ini disusun berdasarkan peristiwa-peristiwa sosial yang dialami langsung oleh penulis. Haji Abdul Rahman sebagai pemilik dan juga penulis CHAR menunjukkan bahwa pada awal abad ke-20 terjadi pergeseran tren catatan harian di Sulawesi Selatan. Pada umumnya, manuskrip catatan harian memuat informasi yang berkenaan dengan kegiatan raja. Namun, teks CHAR ditulis oleh seorang pemuka agama dan lebih menyoroti interaksi sosial antara sang penulis dengan masyarakat sekitarnya. Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan sebaran informasi yang ditulis pada rentang tahun 1912 sampai 1968 M yang mengungkapkan kondisi sosial, kemajuan pendidikan, dan teknologi yang telah digunakan masyarakat Bantaeng pada awal abad ke-20. Manuskrip CHAR menjadi bukti bahwa tradisi penulisan catatan harian di Sulawesi Selatan tidak hanya terbatas pada ruang lingkup kerajaan, tetapi juga tersebar di seluruh lapisan masyarakat.

Downloads

Published

2024-12-31

How to Cite

Widyaningrum, R. A. (2024). Dari Makkah ke Bantaeng: Potret Sosial Bantaeng Abad XX Berdasarkan Catatan Harian Haji Abdul Rahman. Manuskripta, 14(2), 241–269. https://doi.org/10.33656/manuskripta.v14i2.20