Kerajaan Selaparang sebagai Pusat Pemerintahan, dan Pusat Perdagangan pada Abad XVI Berdasarkan Data Arkeologis dan Manuskrip Sasak

Authors

  • Jamaluddin Jamaluddin Universitas Islam Negeri Mataram, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33656/manuskripta.v11i2.125

Keywords:

History, Selaparang, Archeology, Manuscripts, Sasak, Sejarah, Arkeologi, Naskah

Abstract

Selaparang is the name of the largest Islamic kingdom in Lombok which was founded by Prabu Rangkesari in the 16th century AD in the eastern region of the island of Lombok. This kingdom has been the ruler of Lombok for approximately two and a half centuries, it is estimated that this kingdom ended in the 18th century. During his reign in Lombok, this kingdom has succeeded in becoming a large and authoritative kingdom both among the Sasak and in the international community. This article will reveal the history of the growth and development of the Selaparang kingdom and Selaparang's involvement in trade, therefore this paper will use a historical approach. However, because the data used are in the form of manuscripts and archaeological data, in analyzing the data, two scientific disciplines become auxiliary sciences in this article, namely philology and archeology.

===

Selaparang merupakan nama dari sebuah kerajaan Islam terbesar di Lombok yang didirikan oleh Prabu Rangkesari abad ke-16 M di wilayah timur pulau Lombok. Kerajaan ini telah menjadi penguasa di Lombok kurang lebih dua setengah abad, diperkirakan kerajaan ini berakhir pada abad ke-18. Selama menjadi penguasa di Lombok, kerajaan ini telah berhasil menjadi sebuah kerajaan besar dan berwibawa baik di kalangan Sasak maupun di masyarakat internasional. Artikel ini akan mengungkap sejarah pertumbuhan dan perkembangan kerajaan Selaparang dan keterlibatan Selaparang dalam perdagangan, karena itu tulisan ini akan menggunakan
pendekatan sejarah. Namun karena data-data yang digunakan berupa manuskrip dan data-data arkeologis, maka dalam menganalisis data, dua disiplin ilmu menjadi ilmu bantu dalam artikel ini, yaitu filologi dan arkeologi.

Published

2021-12-31

How to Cite

Jamaluddin, J. (2021). Kerajaan Selaparang sebagai Pusat Pemerintahan, dan Pusat Perdagangan pada Abad XVI Berdasarkan Data Arkeologis dan Manuskrip Sasak. Manuskripta, 11(2), 171–194. https://doi.org/10.33656/manuskripta.v11i2.125